Minggu, 18 Juli 2010

Metal in my head!!

Perkenalan saya dengan musik keras diawali ketika saya masih kelas 1 atau 2 Sekolah Dasar, saya kurang ingat pastinya yang mana yang pertama berkenalan dengan saya sebagai band dengan label musik keras saat itu entah itu Nirvana atau Offspring (saat itu The Offspring belum menggunakan kata "The" dalam nama band mereka). Sepertinya kemungkinan besar yang pertama kali menusuk ke kuping saya saat itu adalah Offspring yang sedang famous dengan album "Smash" dengan Hit "Come Out and Play".

The Offspring dalam formasi lama, sebelum Ron Welty (drum) hengkang


Perkenalan saya dengan Offspring band asal Huntington Beach, California ini ketika seorang saudara sepupu saya yang sudah remaja ketika itu menyodorkan sebuah Walkman berisikan kaset yang tampak asing bagi saya, ya kaset itu adalah album Smash Offspring. kemudian saya memasangkan earphone ke kuping saya dan seketika itu juga saya tersentak dengan kedahsyatan dan energy dari lagu 'Come Out and Play' tersebut. Girang bukan main saya mendengarkannya seperti seakan-akan sudah takdir saya untuk menikmati musik itu. Kemudian sekitar tahun 1995 saya dan sekeluarga hendak 'mudik' ke kampung di Sumatra Barat. Sebelum pergi mudik saya meminta Papa saya untuk meng-copy album 'Smash' tadi agar bisa diputar sepanjang jalan menuju Pulau Sumatra (saat itu ternyata Papa saya meng-copynya bukan dengan kaset kosong melainkan dengan kaset Deep Purple sehingga ketika lagu dari Offspring selesai saya suka mendengarkan lagu-lagu Deep Purple yang masih tertinggal tidak terhapus, yaitu lagu dengan judul "Child in Time" dan "Woman From Tokyo". Dan itu menjadi pengalam perjalanan yang tidak terlupakan dengan musik The Offspring dan The Cranberries dari album "Mainstream success", namun lucunya adik saya yang masih kecil sekali suka marah-marah dan menangis jika lagu-lagu tadi diputar dan langsung meminta papa saya menggantinya dengan lagu 'Susan dan Ria Enes' Zehahaha... :D


Setelah saya mendengar Offspring saat itu saya mendengarkan sebuah musik lain yang tidak kalah kerasnya dan cenderung lebih sarat emosi menurut saya, mereka adalah Nirvana yang ketika itu sedang heboh dengan kematian sang Kapitan Kurt Cobain karena kematiannya saya berkenalanlah dengan band asal Seattle tersebut. Tidak lain tidak bukan lagu Nirvana yang saat itu saya dengar ialah "Smells Like Teen Spirit" (saya pertama mendengarnya di rumah tetangga saya, sebelum melihat klipnya di sebuah stasiun televisi khusus musik) benar-benar lagu yang sarat emosi dan semangat didalamnya. Tidak berbeda jauh dengan Offspring ketika itu Nirvana juga banyak mengambil tema 'pemuda' dalam lagunya. Ketika mendengarkan Nirvana saya kemudian berpikir ada lagi tidak ya selain Offspring dan Nirvana yang lebih brutal dan keras musiknya?? (saat itu saya masih anak kecil yang tidak paham dengan musik, oleh karenanya semakin keras dan brutal suatu musik semakin baik menurut saya).

dan sekembali dari 'mudik saya kembali bermain ke rumah saudara sepupu saya, dan sekali lagi dia memberi saya sebuah Wlkman untuk memperkenalkan sebuah musik kepada saya, yaitu "Green Day" dengan lagu-nya "Longview" dari album "Dookie". Dan sekali lagi saya terkagum-kagum dibuatnya, namun saat itu saya lebih terkagum kepada petikan instrumen Bass dan Drumnya yang terdengar sangat bulat dan memekakkan telinga. Setelahnya saya putuskan untuk membeli album 'Dookie' tersebut di sebuah toko kaset disebuah tempat yang dinamakan"Proyek" (tidak tahu kenapa tempat ini dinamakan Proyek, mungkin karena banyak Proyek pembangunan di sana :D zehaha..). Waktu ketika membelinya (kaset Green Day) sang penjaga toko sedikit terkejut mungkin karena customernya seorang anak kecil yang bahkan untuk menunjuk kaset pada etalase yang berbentuk meja saja tidak sampai dan harus di angkat oleh orang tuanya zehahaha..



Nirvana (kiri), Kurt Cobain (kanan) dalam sebuah konser di tahun 1992

Green Day


Setelah berkenalan dengan band-band yang saya sebutkan diatas saya mulai mencari-cari musik lain yang lebih keras, karena saya masih kecil saya hanya bisa tahu namanya saja tanpa tahu musiknya seperti apa. Nama-nama beken seperti Metallica, Megadeath, Obituary, Sepultura sudah sering sliweran dikuping saya tapi hanya sebatas namanya saja saya tidak tahu seperti apa musiknya. Padahal saat itu musik metal masih cukup berjaya walaupun sudah mulai redup.
Ketika kelas 3 SD saya berhasil memiliki kaset Metallica album "Re-load". Sebelum mendapatkan Metallica saya sudah beberapa kali membeli kaset seperti "KISS", "Guns N Rosses" dan hasilnya saya kecewa berat karena bagi saya musik mereka kalah sangar dengan penampilan mereka.
Metallica mulai membuka kuping saya dengan genre Metal, bahwa musik metal-lah yang seharusnya saya cari bukan sekedar melihat penampilan bandnya saja, bahkan Glam Rock pun terkesan sangar bagi seorang anak SD kelas 3. Alhasil sekarang saya cukup "males" melihat penampilan band Glam Rock. Namun Metallica belum membuat saya terkesima banyak karena saat itu ternyata setelah saya mengetahuinya (ketika saya remaja) bahwa album Metallica Re-load merupakan album yang tidak sukses, pantas saja kurang menyentak dikuping saya. Karena saat itu masih dalam tahap pencarian jatidiri dalam genre musik keras saya menolak membeli album yang sama dari band yang sama. Setelah Metallica berlanjut ke Megadeath. Ternyata saya cukup menyukai band yang satu ini band pecahan dari mantan gitaris metallica yang kala itu saya beli albumnya ialah "Cryptic Writing", (album itu saya beli setelah saya mempertimbangkan akan membeli Megadeath atau Brutal Truth yang kala itu saya tertarik karena melihat tulisan ala band Grind Core yang seram ,namun saya memutuskan membeli Megadeath karena takut terkecoh cover zehaha..padahal ketika sudah SMA saya berhasil mendengar musik dari Brutal Truth yang ternyata memang sadis seperti covernya :D) cukup membuat saya kagum juga karena memang itu album yang cukup sukses bagi mereka (Megadeath).





Kala itu tahun 1998-1999 merupakan awal kebangkitan dari band-band Hip-metal dan Nu-metal, ditandai dengan menanjaknya nama-nama macam Korn, Limp Bizkit, Twisted Brown Trucker (Kid Rock), Orgy, Otep dll. Disaat Indonesia kala itu tengah keranjingan dengan musik Ska, solois lolipop macam Britney Spears, Christina Aguilera, serta boy band macam Boy Zone, Back Street Boys, dll, saya datang ke sekolah masih dengan seragam putih-merah :D dengan memperkenalkan Korn, Limp BIzkit yang membuat orang-orang terutama teman-teman saya bengong dan geleng-geleng kepala mendengar musik mereka (yang saya bawa).

Disaat yang bersamaan ketika saya mulai bosan dengan musik Hip-metal yang cenderung makin kentara komersilnya saya mencoba mencari sesuatu yang lain. Ketika suatu hari saya mendatangkan sebuah outlet kaset terkenal di Jakarta Pusat (saya lupa mencari apa saat itu) saat itu kejadiannya sebelum Woodstock 99 kalau tidak salah, kakakh saya menunjukan saya sebuah kaset dengan cover personel dari band tersebut, terlihat covernya cukup seram karena personelnya menggunakan topeng dan baju berwarna merah seram ada yang bertopeng badut ada juga yang pinokio. Namun lagi-lagi saya menolak dan tidak membeli kaset yang direkomendasikan kakakh saya itu. Namun ketika dimobil dalam perjalanan pulang saya sedikit menyesal tidak membelinya karena sepertinya band tersebut punya sesuatu begitu pula dengan kakakh saya yang menyayangkan saya karena tidak membelinya.
Yang saya ingat dari band itu awalannya dari huruf "S", namun karena ada yang bertopeng badut saya mengira itu adalah "Insane Clown Posse"/ICP tetapi saya pikir ICP kan hanya berdua dan mereka adalah kelompok Rap-Rock. Selang beberapa hari kemudian saya mendengar kabar bahwa dia melihat kaset band tadi di sebuah pusat perkulakan dekat rumah yang bernama "Pahlawan". Karena saya juga sedang berniat membeli komik sepakbola baru kesukaan saya (yang tokohnya seorang kiper yang menjadi penyerang/striker). Bersama seorang om saya saat itu saya setelah membeli komik saya mendatangi gerai musiknya dan alhasil saya melihat-nya, kaset band itu bersandingan (lagi-lagi dengan band yang nantinya akan juga jadi band favorit saya juga) dengan kaset "Cannibal Corpse" sebuah band death metal dengan albumnya "Gallery of Suicide" yang kemudian hari saya beli ditoko dekat rumah nenek saya sebuah toko perkulakan bernama "Great Mountain". Oooppss malah ngelantur, ya band yang saya beli itu adalaha SLIPKNOT dengan album self titled.

Sepulang dari toko kaset saya tidak sabar untuk mencobanya dirumah, karena ditoko kaset tidak sempat mencobanya. Ketika itu sore hari menjelang maghrib saya tiba dirumah dan langsung ke kamar bagian atas utnuk memasangnya. Saat itu kakakh saya tengah tidur disamping tape lalu saya putar kaetnya, lagu pertama sempat membuat saya kecewa karena terdengar aneh karena hanya suara instrumen-instrumen techno, namun ternyata itu hanya intro saja yang disusul dengan track no.2 yaitu "(sic)" yang ternyata SUNGGUH-SUNGGUH MENYENTAK TIADA DUANYA SELAMA HIDUP SAYA!! Saking brutalnya musik yang saya dengar sampai-sampai kakakh saya yang tertidur menjadi terbangun. Kakakh saya bertanya "ni bandnya?!" "gila! sadis bener musiknya?!"

Saat itu Slipknot bagi saya merupakan band terbrutal yang pernah saya dengar dan saksikan livenya, sungguh entertaint namun tetap brutal! Saya kemudian membawa kaset tersebut ke sekolah untuk diperkenalkan kepada teman-teman kelas saya yang mulai keranjingan musik keras karena saya racuni :D. Ketika itu saya masih kelas 5 SD saya menyuruh beberapa orang teman berkumpul dan mendengarkannya, alhasil mereka berkali-kali bertanya "musik lo gila bener??!"

Slipknot


Setelah itu Slipknot pun booming, dan membuat saya menjadi jenuh karena menjadi "pasaran" dan banyak disukai oleh "anak jaman". Tetapi Slipknot tetap menjadi kesukaan saya sampai sekarang, walaupun menjelang album-album barunya Slipknot menjadi sangat komersil dan musiknya melemah dan menjadi band yang cenderung "hiburan". Saya percaya ini karena ulah industri bukan karena keinginan mereka, karena dibelakang panggung para personel Slipknot masih terlihat sangat idealis dengan musik mereka.

Perkenalan saya dengan Slipknot sangat berarti karena menjadikan saya untuk lebih idealis dalam mendengarkan musik (khususnya metal) bahwa yang Old Skool lebih baik dari yang New Skool. Hal tersebut membuat saya mulai mencari-cari lebih luas dunia musik metal sampai akhirnya saya menemukan berbagai band-band metal brutal dari belahan Eropa dan Amerika yang ternyata musik metal yang lebih sadis sudah banyak bahkan sebelum saya mengenal musik keras sekalipun. Ialah Slayer, Deicide, Cannibal Corpse, Death, Fear Factory, Brutal Truth, Napalm Death, Gorgoroth, Marduk, Nail bomb dll.. Juga dengan itu saya berkenalan dengan musik-musik hard-core, punk, grind core, black metal, death metal, viking metal, folk metal dll.. Sungguh menyenangkan, METAL IN MY HEAD!!


Setelah cukup lama tidak memperhatikan Slipknot tiba-tiba suatu pagi tanggal 25 Mei 2010 (itu saya lupa waktu Amerika atau waktu Indonesia pastinya ketika itu pagi-pagi) saya mendapat sms dari kakakh saya bahwa Paul Gray meninggal dunia setelah seminggu sebelumnya Ronnie James Dio ex. Vokalis Black Sabbath juga meninggal dunia. Berita tersebut cukup mengejutklan saya, spontan saya menghidupkan komputer untuk mencari kebenaran berita tersebut. Dan ternyata berita tersebut asli bukan "HOAX" bahwa Paul Gray ditemukan tewas dikamar hotel di Des Moines akibat over dosis. Berita yang sungguh menyentak saya dan menginspirasikan saya untuk menulis cerita ini. Hingga saat ini saya belum tahu secara pasti siapa penggantinya nanti, tapi menurut kabar yang pasti Slipknot akan mempesiunkan nomer 2 dalam nomor urut band yang disandang oleh Paul Gray (udah kayak pemaen sepak bola aja ya? Zehaha.. :D)


Paul Gray dalam kenangan: (kiri) sedang konser bersama Slipknot, (kanan) wajah Paul Gray tanpa topeng


Hari ini saya sejak mendengarkan sebuah album kompilasi berjudul "Metal Museum" saya kembali sebuah band yang terbilang cukup menarik, band asal Finlandia tersebut merupakan band dengan usungan folk metal, dengan musik yang dark dan bernuansa Eropa pertengahan. Band ini bernama Finntroll sebuah band dengan gaya yang cukup unik karena sering berpenampilan layaknya troll (sebuah makhluk mitos Eropa seperti kurcaci).. Dan itulah satu lagi band yang melekat pada kuping saya sekarang.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar